PRAMUKA MEMBANGUN KARAKTER SISWA

Pramuka tidak sekedar baris-berbaris. Pramuka juga bukan sekedar pengetahuan tentang tali-temali dan sandi-sandi. Pramuka adalah kegiatan yang menekankan pada keterampilan baris-berbaris, tali-temali, sandi dan keterampilan kepramukaan lainnya.  Melalui sejumlah kegiatan keterampilan kepramukaan peserta didik membentuk segenap karakter yang justru diperlukan di abad ini. Pramuka mengajarkan kedisipilinan, keuletan, semangat pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong.

Walaupun demikian, kegiatan kepramukaan tidak terlepas dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Ada korelasi yang saling menopang antara kegiatan kepramukaan dengan pembelajaran di kelas. Di kelas anak-anak belajar tentang ilmu pengetahuan. Di Pramuka anak-anak belajar bagaimana mempertahankan karakter belajar tidak pernah henti dan tidak pantang menyerah. Karakter ini tidak bisa diajarkan kecuali dilatih melalui latihan yang terstruktur dan terjadwal. Kegiatan Pramuka dilaksanakan setiap hari Sabtu siang setelah kegiatan pembelajaran. (5/2/2022)

Pembina Pramuka Ponpes Terpadu Al-Multazam Usth. Uni Nurani, S.E mengatakan bahwa Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar dapat membantu mengembangakan kemamampuan psikomotor, afektif, dan kognitif secara terpadu. Kegiatan kePramukaan adalah kegiatan yang mengedepankan kemampuan kognitif yang baik, dan gerakan psikomotorik yang cepat dan tangguh. Di kepramukaan  materi yang dibelajarakan adalah materi terapan, praksis, low theory.

Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional (Pasal 2 Permendikbud No 62 Tahun 2014). Berbeda dengan tujuan pembelajaran di kelas yang menekankan pada penguasaan kognitif. Ujian pada kepramukaan adalah ujian penguasaan keterampilan. Ujian pembelajaran di kelas adalah ujian penguasaan ilmu pengetahuan.

“Kedepan anak-anak akan berkarya tidak hanya dengan mengandalkan kekuatan akademik yang mereka miliki. Basis akademik akan menjadi tidak berguna tanpa skill dan kemamampuan untuk bekerja sama yang kuat; sikap pantang menyerah; sikap untuk tidak kaku pada apa yang ada; sikap untuk selalu berupaya menemukan jalan dan cara yang baru. Dengan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pengetahuan akademik yang dibentuk di kelas diperkuat dan dipertegas.” Ungkapnya.

Baca Juga :  Hikmah dibalik kata "Istiqomah"

Anak-anak adalah wajah kreatif yang terkadang tak terjangkau oleh kaum dewasa, para guru sekalipun. Persoalannya mereka tidak punya media untuk membongkar seluruh kreatifitas yang mereka miliki. Orang tua, para guru, Pembina Pramuka  wajib menyediakan media untuk pengembangan kreatifitas.  Sesungguhnya anak sedang belajar dengan serius ketika bermain dan berlatih.  Ini perlu diperhatikan dan sekaligus menjadi penenkanan dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler. Di Pramuka anak-anak bermain sambil belajar. Mereka aktif membentuk sebuah pengetahuan baru. Pengetahauan tentang karakter yang kuat dalam diri mereka.