Untuk meningkatkan minat baca, rajin belajar dan giat berkarya. Seluruh siswa dan guru membaca buku bersama-sama memadati area lapangan Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam. Karena disamping literasi akbar kegiatan ini juga menampilkan berbagai karya-karya dari siswa, diantaranya pembacaan puisi dan hasil hasta karya tangan santri. Kegiatan Literasi Akbar ini digelar oleh Tim Literasi Sekolah dengan bertemakan acara “Panggung Berkisah”, pada hari senin, 24 Oktober 2022.
Sejak dicanangkannya Gerakan Literasi Sekolah oleh pemerintah, SMPIT Al-Multazam sebagai salah satu lembaga mulai membuat jadwal gerakan literasi ini. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan minat membaca dan menulis siswa SMPIT Al-Multazam. Kegiatan literasi yang dilaksanakan tidak hanya kegiatan membaca tetapi diselingi dengan kunjungan ke perpustakaan, perlombaan mading kelas, membuat karya-karya tulis dan lain-lain.
Kepala SMPIT Al-Multazam Ust. Sulaeman, S.H.I mengatakan, untuk meningkatkan minat baca dan semangat berkarya sekaligus sebagai upaya untuk membuat siswa memperdalam ilmu pengetahuan dan keterampilan yang terdapat di dalam buku.
“Kebersamaan ini dengan tujuan menumbuhkembangkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan mulai dari siswa, guru dan sekolah dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya peningkatan kualitas hidup,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam rangkaian kegiatan ini dilakukan juga menampilkan karya-karya santri dari berbagai kelas untuk mewujudkan gerakan literasi Nasional melalui kegiatan gerakan literasi sekolah.
Wakil Kepala Sekolah, Usth. Nurafifah Ayu Eka Julaekha, S.S.I menuturkan, literasi akbar sebagai wahana memberikan waktu bersama sama untuk membaca dan berkarya. Semoga menjadi spirit tumbuhnya budaya gemar membaca, rajin belajar, dan giat berkarya.
“Kegiatan ini sebagai wujud dukungan dan sinergisitas antara pemerintah daerah dan PGRI Kuningan dalam upaya menumbuhkan dan meningkatkan minat baca. Dan bagian yang tak terpisahkan sebagai pendukung terwujudnya Kuningan menuju Kabupaten Pendidikan,” ungkapnya.
Sekolah juga mengajak pada seluruh guru sebagai insan pendidik, dan peserta didik sebagai penerus bangsa tidak sekedar memiliki kemauan baca, tulis, dan hitung. Lebih dari itu, melek ilmu pengetahuan dan teknologi, keuangan, budaya dan kewarganegaraan, berpikir kritis, dan peka terhadap lingkungan. Sehingga literasi dapat dijadikan salah satu bekal untuk menjalani kehidupan yang berkualitas dan bermartabat. Dalam pendidikan dunia, khususnya, tulisan wajib diperlukan. Buku-buku pelajaran atau buku bacaan yang lainnya merupakan sarana untuk belajar para peserta didik di lembaga-lembaga sekolah mulai tingkat dasar sampi perguruan tinggi. Tanpa tulisan dan membaca, proses transformasi ilmu pengetahuan tidak akan bisa berjalan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tulisan, budaya membaca, serta menulis di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, sekolah harus terus berupaya mendorong serta membimbing generasi muda untuk membudayakan kegiatan Literasi.