Nama Penulis: Dian Maolida Utami, S.Si
Email: dianmaolida84@gmail.com
Tanggal Pembuatan: 14 Oktober 2022
BAB I
Pendahuluan
- Latar belakang
Di akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan munculnya corona virus di Wuhan. Virus ini menyebar begitu cepat dan meluas ke berabagi penjuru dunia termasuk Indonesia sehingga kemunculan virus ini menyebabkan pandemi. Pada bulan Maret 2020 virus corona mulai masuk ke Indonesia. Pandemi Covid-19 berdampak pada semua aspek kehidupan, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan berbagai penyesuaian pembelajaran selama masa pandemik dengan mempertimbangkan kebutuhan pembelajaran, pembelajaran di zona selain merah dan oranye, yakni di zona kuning dan hijau, untuk dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Bagi daerah yang berada di zona oranye dan merah dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan Belajar dari Rumah (BDR). Kuningan merupakan salah satu wilayah zona merah di Jawa Barat. Oleh karena itu, pemerintah daerah kuningan memutuskan untuk menutup sekolah dan melaksanakan pembelajaran dari Rumah.
SMPIT Al-Multazam merupakan salah satu pondok pesantren yang mengikuti kebijakan pemerintah. Santri berasal dari berbagai daerah di Indonesia menyebabkan pembelajaran harus diolakukan secara online baik dengan daring maupun luring. Kebijakan belajar dari rumah ini mendorong para guru untuk melakukan pembelajaran secara online dan berusaha mencari solusi terbaik agar peserta didik dapat tetap belajar dengan baik dengan mempertimbangkan berbagai aspek yaitu aspek psikologi, kondisi santri dan orang tua, sarana komunikasi, dan alat belajar yang dimiliki santri. Beberapa platform yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran diantaranya grup Whatsap sebagai sarana komunikasi, Google Classroom dan edmodo sebagai sarana belajar, Google form/ quiziz sebagai media assessment dan buku/ modul sebagai salah satu sumber belajar. Penggunaan platform tersebut sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Dalam pembelajaran matematika yang dilakukan oleh penulis, platform yang digunakan antara lain grup WhatsApp (WA) kelas sebagai sarana komunikasi, Google Classroom sebagai sarana diskusi, Google form dan quiziz sebagai media assessment.
Pada awalnya, penulis hanya menggunakan grup WA dan Google Classroom untuk kegiatan pembelajaran. Penilaian diambil dari modul yang dimiliki siswa. Siswa mengerjakan latihan yang ada di modul , kemudian mengumpulkan lewat Google Classroom atau email. Namun ternyata efektifitas pengumpulan tugas dari siswa sangat minim. Berdasarkan masalah tersebut, MGMP internal matematika SMPIT Al Multazam menyepakati penggunaan Google Classroom dan Quiziz sebagai sarana assessment. Untuk menilai proses pengerjaan soal siswa, guru meminta siswa untuk menuliskan proses pengerjaan soal dan mengumpulkan melalaui Google Classroom /email.
Beberapa peneliti sebelumnya pernah membahas terkait dengan penggunaan Google Form. Yang pertama, Mumu Abdurrahman dkk (2017), meneliti mengenai Merancang Tes Daring Berbasis Google Form untuk Meningkatkan Kefektifan Evaluasi Pembelajaran di SMAN 1 Garut. Penelitian ini mengungkap bahwa para peserta merespon positif penggunaan Google Form dalam tes daring. Selai itu Google Form membantu mereka untuk melakukan evaluasi pembelajaran secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan kreatifitas guru dalam membuat soal yang sesuai dengan kebutuhan materi siswa.
Yang kedua, Tria Mardiana dan Arif Wiyat Purnanto, meneliti mengenai Google Form sebagai alternative pembuatan evaluasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa 100% guru sebagai peserta memiliki ketertarikan untuk membuat evaluasi menggunakan Google Form. Alasan ketertarikan tersebut memiliki 4 acuan yaitu, kemudahan sebesar 33%, kecepatan 44%, kepraktisan 66%, dan keefisienan 66%
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini berfokus pada Merancang Tes Daring berbasis Google Form untuk Meningkatkan Partisipasi siswa dalam pembelajaran..
- Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan serta alternatif solusi yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dapat diuraikan sebagai berikut:
- Bagaimana efektifitas penggunaan Google classroom dan Google form dalam aktivitas belajar siswa?
- Bagaimana respon siswa terhadap pemberian tugas melalui Google Form dalam evaluasi kegiatan belajar?
- Tujuan
- Mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran online menggunakan Google Classroom dan Google form pada masa pandemi Covid19, dan
- Mengetahui respon siswa terhadap pemberian tugas melalui Google Form dalam evaluasi kegiatan belajar?
- Manfaat
Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penulisan Best Practice ini adalah:
- Bagi guru best practice ini bermanfaat untuk pengembangan penerapan pembelajaran online dengan Google Classroom dan Google form atau platform lainnya dalam pembelajaran Matematika.
- secara praktis, best practice ini bermanfaat untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa; serta meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola dan melaksanakan pembelajaran berbasis kemajuan teknologi informasi.
- Metode
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh peserta didik kelas VIIABC tahun pelajaran 2020/2021.
BAB II
KAJIAN TEORI
- Pembelajaran jarak jauh.
Suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi secara sistematis di mana konseling, penyajian materi pembelajaran, dan penyeliaan dan pemantauan keberhasilan belajar siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab yang saling berbeda. Pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh dengan menggunakan bantuan media. Kebalikan dari sistem pendidikan jarak jauh adalah pendidikan langsung atau tatap muka, suatu sistem pembelajaran yang terjadi karena adanya kontak langsung antara tenaga pengajar dan siswa (Dohmen, 1967). Sedangkan menurut Mac Kenzie, Christensen, & Rigby (1968) pembelajaran jarak jauh adalah suatu metode pembelajaran yang menggunakan korespondensi sebagai alat komunikasi antara tenaga pengajar dan siswa ditambah adanya interaksi antar siswa di dalam proses pembelajaran. Pengertian lain disampaikan oleh Law (1971) yang mendefinisikan sebagai system pendidikan yang tidak mempersyaratkan adanya tenaga pengajar di tempat seseorang belajar namun memungkinkan adanya pertemuan-pertemuan antara tenaga pengajar dan siswa pada waktu-waktu tertentu
Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran jarak jauh adalah pendidikan yang diajarkan dari jarak jauh, tanpa adanya kelas, interaksi fisik sehingga memerlukan sarana komunikasi yang interaktif anatara penggunanya.
- Google Classroom
Google classroom atau ruang kelas google merupakan suatu sarana media pembelajaran campuran untuk ruang lingkup pendidikan yang dapat memudahkan pengajar dalam membuat, membagikan dan menggolongkan setiap penugasan tanpa kertas (paperless). Software tersebut telah diperkenalkan sebagai keistimewaan dari Google Apps for Education yang rilis pada tanggal 12 Agustus 2014 (Corbyn, 2019: 13). Menurut website resmi dari Google, aplikasi Google Classroom merupakan alat produktivitas gratis meliputi email, dokumen dan penyimpanan. Classroom di desain untuk memudahkan guru (pengajar) dalam menghemat waktu, mengelola kelas dan meningkatkan komunikasi dengan siswa-siswanya. Google Classroom ini dapat memudahkan peserta didik dan pengajar untuk saling terhubung di dalam dan di luar sekolah (Class, 2018: 16).
Google Classroom dapat diakses dengan mudah baik melalui handphone maupun laptop/pc. Banyak hal yang dapat kita manfaatkan didalam aplikasi tersebut. Misal berkirim file, foto, berkas, dan lain-lain. Google Classroom ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini beberapa kelebihannya:
- Fitur sederhana sehingga mudah digunakan.
- Semua file tersimpan dalam drive gmail
- Langsung terhubung dengan google form.
- Bebas dari iklan.
- Tersedia gratis.
Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :
- Tampilan yang kurang menarik bagi siswa
- Saat drive penuh, file tidak bisa terkirim.
Berikut ini adalah langkah-langkah membuat google classrrom :
- Buka alamat website https://classroom.google.com lalu login menggunakan akun gmail, jika belum memiliki, perlu membuat akun gmail terlebih dahulu;
- klik tanda (+) dan akan ada pilihan untuk join class atau create class, untuk guru silahkan create class;
- buat nama kelas dengan mengisi form yang ada dan klik create;
- Selanjutnya akan masuk ke halaman kelas. Kode kelas yang muncul di setiap kelas dibagikan ke siswa supaya mereka bisa bergabung. Selanjutnya guru bisa posting informasi, bagikan file materi, file video dengan klik add lalu klik post;
- Untuk memberikan tugas kepada siswa, guru tinggal klik classwork dengan beberapa pilihan tugas yang bisa diberikan di antaranya: (a) Assignment, (b) Quiz Assignment, (c) Question, (d) Material;
- Semua tugas dan bahan yang diberikan guru di classwork akan muncul di bagian beranda (stream),
- Untuk melihat progres pengisian tugas-tugas yang diberikan siswa, guru bisa mengontrol pada fitur grades.
Implemantasi pembelajaran online dengan Google Classroom berdasarkan pengalaman Sutrisno(2019), terbukti efektif dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa.
- Google form.
Google Form merupakan salah satu komponen layanan Google Docs. Aplikasi ini sangat cocok untuk mahasiswa, guru, dosen, pegawai kantor dan professional yang senang membuat quiz, form dan survey online. Google Form adalah bagian dari Google Drive sehingga hasil dari Google Form tersimpan di dalam Google Drive. Hingga saat ini dan sampai waktu yang tidak bisa ditentukan, Google Form masih bersifat gratis. Hanya dengan satu akun google, kita bisa membuat formulir online dengan mudah di google form. Beberapa fitur yang bisa dibuat dengan menggunakan google form yaitu :
- Google form Kuesioner
Google form digunakan untuk pembuatan kuesioner yang digunakan untuk berbagai keperluan, contohnya angket untuk menyusun tugas akhir atau tesis. Dengan adanya google form quesioner maka cukup menentukan point-point input data yang akan diambil yang kemudian data tersebut disimpan pada file spreadseet di google drive. Data tersebut tersimpan aman dan sewaktu-waktu dapat di unduh sebagai hasil dari pengisian kuesioner.
- Google form untuk Ujian
Google form juga bisa membuat bentuk soal baik pilihan ganda maupun uraian, yang membantu para penilai membuat sebuah ujian secara online. Soal ujian tersebut juga bisa disematkan pada halaman website yang sudah ditentukan.
- Google form absensi
Google form digunakan untuk membuat absensi secara online, dan memudahkan dalam urusan presensi sebuah kegiatan atau acara yang akan dilakukan.
- Google form vote
Google Form bisa juga digunakan untuk membuat vote. Cukup dengan membuat tampilan vote di google form, kemudian membagikan alamat link, dan rekapitulasi didapatkan secara otomatis dan real time pada saat itu juga.
- Google Form untuk Sertifikat
Setiap kegiatan workshop maupun seminar konsep pembuatan sertifikat biasanya mengacu pada daftar hadir peserta yang kemudian secara manual diinput pada halaman spreadseet kemudian dicetak. Dengan adanya google form saat ini, pekerjaan tersebut akan lebih sederhana dan tidak banyak menyita waktu. Cukup mebuat format sertifikat atau blanko kosong, kemudian data input dari sertifikat tersebut dibuatkan pada formulir google form, sesaat setelah peserta melakukan input data maka, data akan dikirim ke setiap email peserta atau bisa langsung cetak dengan data yang berbeda-beda pada setiap sertifikat.
Google Form memiliki banyak fitur yang mendukung aktivitas guru dalam pembelajaran jarak jauh. Beberarapa fitur yang ada dalam google form diantaranya :
- Drag-and-drop
Drag-and-drop adalah memindahkan suatu objek dengan cara mengklik kemudian menarik objek tersebut ke tempat yang diinginkan. Saat menarik objek (Drag), Anda perlu menahan tombol kiri mouse dan kemudian melepaskannya saat meletakkan objek (Drop).
- Summary Otomatis
Google Form mampu menghasilkan summary atau ringkasan dari hasil jawaban responden secara otomatis. Ringkasan tersebut akan ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram sesuai dengan jenis pertanyaan. Hal ini juga dapat membantu untuk menganalisis data dengan lebih mudah.
- Hasil Survei Real-Time
Selain mampu menampilkan summary secara otomatis, Google Form juga dapat menampilkan hasil jawaban secara real-time. Artinya, summary akan langsung diupdate segera setelah responden mengklik tombol Submit. Hal ini tentunya sangat berguna apabila Anda membutuhkan data tersebut segera.
- Response Validation
Response validation merupakan fitur Google Form yang mengharuskan responden mengisi jawaban menurut aturan yang sudah kita tetapkan. Sebagai contohnya, kita dapat menentukan aturan bahwa jawaban yang diisikan responden harus berupa angka. Apabila kita ingin lebih spesifik, kita dapat menentukan berapa angka terkecil yang bisa diisi oleh responden. Namun tidak semua pertanyaan mempunyai fitur response validation ini. Hanya pertanyaan bertipe short answer, paragraph, dan checkboxes yang mempunyai fitur response validation tersebut.
- Branching logic
Branching logic pada dasarnya merupakan fitur pada Google Form yang memungkinkan responden untuk berpindah ke bagian lain dari form sesuai dengan jawaban yang dipilih. Sebagai contohnya, Anda membuat pertanyaan “Apa pekerjaan Anda?”. Terdapat 3 opsi jawaban, yaitu “Swasta”, “Pegawai Negeri”, dan “Ibu Rumah Tangga”.
Bila responden menjawab “Swasta”, maka responden akan diarahkan langsung ke section B (Swasta) yang berisi pertanyaan seputar pegawai swasta. Apabila responden menjawab “Pegawai Negeri”, maka responden akan diarahkan bukan ke bagian/ section B, melainkan bagian C (Pegawai Negeri) yang berisi pertanyaan seputar pegawai negeri. Adanya conditional logic ini memungkinkan untu membuat pertanyaan yang lebih spesifik untuk tiap responden. Dengan demikian, hasil jawaban yang didapatkan akan menjadi lebih memuaskan pula.
Dalam google form, kita juga dapat membuat refleksi dari kegiatan belajar, misalnya dengan menambhakan pertanyaan tentang persentase pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Hamdan Husein Batubara(2016) disimpulkan bahwa Google Form dapat menjadi salah satu software yang direkomendasikan untuk membuat alat penilaian online.
- Proses pelaksanaan.
Sesuai dengan edaran Kemendikbud nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam masa Darurat Corona Virus Disease, SMPIT Al-Multazam memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). SIswa yang berasala dari berbagai daerah di Indonesia membuat pelaksanaan PJJ dilaksanakan dengan luring, daring, atau dengan blended learning. Hal pertama yang dilakukan yaitu mengumpulkan data terkait ketersediaan alat belajar di rumah. Berdasarkan hasil kuisioner wali kelas, para siswa umumnya sudah mempunyai alat belajar berupa HP dan laptop, baik milik sendiri maupun orang tua. Wali kelas membuat grup WA kelas, kemudian guru-guru bidang study tergabung dalam grup WA tersebut. Grup WA digunakan sebagai sarana komunikasi dan share informasi singkat terkait pembelajaran. Selanjutnya, guru membuat Google Class Room untuk media pembelajaran jarak jauh. Google classroom ini berfungsi sebagai “kelas online” . Guru share materi, latihan , dan diskusi di Google classroom
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
- Guru menyiapkan materi di Google classroom sebelum jadwal KBM PJJ baik materi maupun tugas, kemudian membagikannya di Google Classroom.
- Pada tahap awal pembelajaran, guru memberikan informasi lewat grup WA kelas tentang kegiatan belajar hari tersebut.
Gambar 8 informasi awal via whatsapp grup
- Selanjutnya, peserta didik masuk ke Google classroom, absen di kolom komentar, kemudian menyimak materi yang di share oleh guru.
Gambar 9 pengabsenan di google classroom
- Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk menyimak materi, mencatat, dan memahami materi.
- Guru share tugas di GOOGLE CLASSROOM jika ada tugas yang harus dikerjakan.
Gambar 10 tugas dalam google classroom
- Peserta didik yang belu memahami materi ataupun tugas, diskusi di Google classroom atau kirim pesan pribadi lewat Whatsapp.
BAB 3
Hasil dan pembahasan.
- Kehadiran siswa
Berikut data tingkat kehadiran pada Google Classroom kelas 7ABC pada google classroom pada materi himpunan
Materi | 7A | 7B | 7C | total | persentase | |||||
H | TH | H | TH | H | TH | H | TH | H | TH | |
Diagram venn (9 Oktober 2020) | 29 | 4 | 25 | 7 | 23 | 8 | 77 | 19 | 80% | 20% |
Operasi himpunan(15 Oktober 2020) | 31 | 2 | 27 | 5 | 24 | 7 | 82 | 14 | 85% | 15% |
Soal cerita(22 Oktober 2020) | 33 | 0 | 28 | 4 | 26 | 5 | 87 | 9 | 91% | 9% |
Rata-rata kehadiran | 85% | 15% |
Tabel 1.1 data kehadiran siswa di Gogle classroom
Berdasarkan table 1.1, rata-rata kehadiran siswa yaitu 85 % dan rata- rata ketidakhadiran di Google classroom yaitu 15%. Ada beberapa factor siswa tidak hadir di Google classroom diantaranya karena sakit, izin ada keperluan, kesulitan jaringan, belum bisa masuk ke Google classroom. Untuk siswa-siswa yang mengalami kesulitan masuk ke Google classroom , maka guru akan memberi link materi dan latihan via Whatsapp.
Terlepas dari berbagai kendala, Google classroom ini dirasakan sangat efektif untuk mengecek kehadiran siswa dan aktivitas siswa dalam belajar. Google classroom ini juga memudahkan guru untuk membuat tugas sesuai kategori dan memudahkan siswa untuk membuka kembali tugas-tugas yang belum diselesaikan karena tugas dikategorikan sesuai dengan kompetensi dasarnya.Hal ini seuai dengan penelitian dari Sabran dan Edy Sabara (dalam jurnal Berdasarkan hasil analisis keefektifan e-learning dengan google classroom sebagai media pembelajaran dapat disimpulkan bahwa: a. Aspek perencanaan pembelajaran google classroom termasuk dalam kategori cukup efektif.
- Partisipasi siswa
Pada awalnya, guru membuat tugas siswa dari modul siswa, dikumpulkan dengan cara difotokan , dikirim lewat Google classroom atau email. Tapi ternyata, partisipasi siswa dalam pengumpulan tugas sangat minim. Oleh karena itu, guru mencoba membuat evaluasi hasil belajar dengan menggunakan google form yang berisi latihan –latihan sesuai dengan tema ynag diberikan. Soal terdiri dari soal mudah, sedang, dan sulit. Untuk memastikan siswa tidak “asal-asalan” dalam mengisi latihan, guru meminta siswa untuk menuliskan caranya di buku latihan/catatan. Ternyata terdapat peningkatan yang signifikan dalam pengumpulan tugasnya. Siswa suka menggunakan Google Form karena mudah diakses, waktu efisien, serta menghemat kertas. Hal ini dikarenakan Google form mudah dioperasikan dan mudah diakses. Pendapat tersebut didukung oleh Santoso (2019) dalam jurnal yang meyebutkan bahwa Google Form memiliki beberapa kelebihan diantaranya (1) mudah digunakan, (2) bisa dinikmati dengan gratis, (3) programnya ringan, (4) dapat dibagikan ke berbagai platform, (5) mempunyai fitur SpreadSheets sehingga bisa melihat tanggapan survei yang telah dikumpulkan pada formulir secara rapi serta otomatis.
kelas | Materi | Media evaluasi | Jumlah yang mengumpulkan | Tidak mengumpulkan |
7A | Diagram venn | Modul | 15 | 17 |
Operasi himpunan | Google Form | 31 | 1 | |
Soal cerita | Google form | 32 | 0 | |
7B | Diagram venn | Modul | 17 | 15 |
Operasi himpunan | Modul | 18 | 14 | |
Soal cerita | Google form | 29 | 3 | |
7C | Diagram venn | Modul | 17 | 14 |
Operasi himpunan | Modul | 18 | 13 | |
Soal cerita | Google form | 31 | 0 |
Tabel 1.2 data jumlah siswa yang mengerjakan tugas tepat waktu
Keterangan :
Jumlah yang mengumpulkan : mengumpulkan tepat waktu sesuai jadwal
Rekapitulasi
- Kelas 7A
Materi dan tugas | H | TH | Media pemberian tugas | Tugas | Tugas | ||
M | TM | M | TM | ||||
Diagram Venn | 29 | 4 | Modul | 15 | 15 | 50% | 50% |
Operasi himpunan | 31 | 2 | Google form | 31 | 1 | 99% | 1% |
Soal cerita | 33 | 0 | Google form | 32 | 0 | 100% | 0 |
Tabel 1.3 data kehadiran dan tugas siswa 7A
- Kelas 7B.
Materi dan tugas | H | TH | Media pemberian tugas | Tugas | Tugas | ||
M | TM | M | TM | ||||
Diagram venn | 25 | 7 | Modul | 17 | 15 | 53% | 47% |
Operasi himpunan | 27 | 5 | Modul | 18 | 14 | 56% | 44% |
Soal cerita | 28 | 4 | Google form | 29 | 3 | 91% | 9% |
Tabel 1.4 data kehadiran dan tugas siswa 7B
- Kelas 7c.
Materi dan tugas | H | TH | Media pemberian tugas | Tugas | Tugas | ||
M | TM | M | TM | ||||
Diagram venn | 23 | 8 | Modul | 17 | 14 | 55% | 45% |
Operasi himpunan | 24 | 7 | Modul | 18 | 13 | 58% | 42% |
Soal cerita | 26 | 5 | Google form | 31 | 0 | 100% | 0 |
Tabel 1.5 data kehadiran dan tugas siswa 7C
REKAPITULASI RATA-RATA PARTISIPASI DENGAN MENGGUNAKAN MODUL DAN GOOGLE FORM
Materi | Media tugas | |
modul | GOOGLE FORM | |
Diagram Venn | 53% | |
Operasi himpunan | 57% | 99% |
Soal cerita | 97% |
Tabel 1.3 data persentase partisipasi siswa menggunakan modul dan google form
Pada materi diagram venn, tugas diberikan dengan menggunakan media modul. Rata-rata persentase siswa mengumpulkan tugas yaitu 53%. Pada materi operasi himpunan, kelas 7A diberikan tugas dengan menggunakan google form, persentase pengumpulan tugasnya 99%, sedangkan kels 7B dan 7C diberikan tugas dengan menggunakan modul. Rata-rata pengumpulan tugasnya yaitu 57%. Pada materi ini kelas 7A diberikan tugas dengan menggunakan google form dikarenakan guru melihat ketidakefektifan pemberian tugas mellaui mudul pada kels 7B dan 7C. Pada materi terakhir, yaitu materi soal cerita semua kelas menggunakan Google form sebagai alat evaluasi. Rata- rata pengumpulan tugasnya yaitu 97%. Dari data di atas diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan Google form dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pitoyo Budi Santoso(2019) dalam jurnal “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PENILAIAN GOOGLE FORM TERHADAP HASIL BELAJAR PELAJARAN TIK” bahwa Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa media penilaian Google Form lebih efektif daripada menggunakan media penilaian konvensional