POJOK LITERASI SEKOLAHKU

GLS di SMPIT Al-Multazam diharapkan akan menciptakan ekosistem pendidikan di Sekolah yang literat. Ekosistem pendidikan yang literat adalah lingkungan yang menyenangkan dan ramah peserta didik, sehingga menumbuhkan semangat warganya dalam belajar; semua warganya menunjukkan empati, peduli, dan menghargai sesama; menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan; memampukan warganya cakap berkomunikasi dan dapat berkontribusi kepada lingkungan sosialnya; dan mengakomodasi partisipasi seluruh warga sekolah dan lingkungan eksternal sekolah.

Kegiatan literasi membaca dan menulis ini dijadwalkan satu pekan sekali, yaitu biasanya terjadwal di hari Senin, baik itu setelah SHolat Dhuha dan Upacara bendera. Hari ini tanggal 20 Februari 2023, kegiatan di awali dengan sholat berjamaah, kemudian dilangsungkan dengan pertemuan rutin wali kelas sembari memberikan agenda “Gerakan Literasi Sekolah” oleh wali kelas masing-masing.

Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/ atau berbicara. GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Adapun tujuannya untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Selain itu bertujuan juga agar  menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah; meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat; menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan; menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

Pelaksanaan Gerakan Literasi SMPIT Al-Multazam melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

  1. Membaca buku cerita/pengayaan selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai one day one riding. Kegiatan membaca yang dapat dilakukan adalah membacakan buku dengan nyaring (read aloud) dan membaca dalam hati (sustained silent reading/SSR).
  2. Memperkaya koleksi bacaan untuk mendukung kegiatan 15 menit membaca.
  3. Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran dengan  menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran.
  4. Memfungsikan lingkungan fisik sekolah melalui pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah, antara lain perpustakaan, sudut buku kelas, area baca, kebun sekolah, kantin, UKS, dll. Untuk menumbuhkan minat baca warga sekolah, sarana prasarana ini dapat diperkaya dengan bahan kaya teks (print-rich material).
  5. Melibatkan komunitas di luar sekolah yaitu perpustakaan keliling dalam kegiatan 15 menit membaca dan pengembangan sarana literasi, serta pengadaan buku-buku koleksi perpustakaan dan sudut buku kelas.
  6. Memilih buku bacaan yang baik .
  7. Menyediakan sarana perpustakaan yang representatif, pojok baca di tiap kelas, cafe literasi, angkringan baca, dan gerobag baca.
Baca Juga :  Saat Lelah dan Lemah Melanda

Sarana literasi mencakup perpustakaan sekolah, sudut baca kelas, dan Taman area baca. Perpustakaan berfungsi sebagai pusat pembelajaran di SMPIT Al-Multazam. Pengembangan dan penataan perpustakaan menjadi bagian penting dari pelaksanaan gerakan literasi SMPIT Al-Multazam dan pengelolaan pengetahuan yang berbasis pada bacaan. Perpustakaan yang dikelola dengan baik mampu meningkatkan minat baca warga sekolah dan menjadikan mereka pembelajar sepanjang hayat. Perpustakaan SMPIT Al-Multazam sangat berperan dalam mengkoordinasi pengelolaan sudut baca kelas, area baca, dan prasarana literasi lain di SMPIT Al-Multazam .

Sudut Baca Kelas adalah sebuah sudut di kelas yang dilengkapi dengan koleksi buku bacaan dan karya peserta didik yang ditata secara menarik untuk menumbuhkan minat baca peserta didik. Sudut Baca Kelas berperan sebagai perpanjangan fungsi perpustakaan sekolah, yaitu mendekatkan buku kepada peserta didik. Sudut Baca Kelas dikelola oleh guru, peserta didik, dan orang tua

Pojok literasi adalah are baca semi out dor yang berada diantara ruang perpustakaan dan pojok bacaan sekolah, untuk memberikan solusi bagi siswa yang jenuh baca di perpustakaan, area yang nyaman dan dilengkapi oleh koleksi buku untuk memfasilitasi kegiatan membaca peserta didik dan warga sekolah.

Taman Literasi adalah area baca semi out dor yang berada diantara dekat lapangan sekolah, untuk memberikan solusi bagi siswa enggan ke perpustakaan, area yang nyaman dengan pemandangan yang sejuk untuk memfasilitasi kegiatan membaca peserta didik dan juga warga sekolah.

Untuk menumbuhkan budaya literasi di lingkungan sekolah, ruang kelas perlu diperkaya dengan bahan-bahan kaya teks. bahan kaya teksdiantaranya adalah:

  1. karya-karya peserta didik berupa tulisan, gambar, atau grafik;
  2. poster-poster yang terkait pelajaran, poster buku, poster kampanye membaca, dan poster kampanye lain yang bertujuan menumbuhkan cinta pengetahuan.
  3. dinding kata; papan buletin
  4. label nama-nama peserta didik /setiap benda di ruang kelas; mainan alfabet
  5. jadwal harian, pembagian kelompok tugas kelas;
  6. surat, resep, kupon, kliping, foto kegiatan peserta didik;
  7. buku dan sumber informasi lain (koran, majalah, buletin);
Baca Juga :  PEMENANG LOMBA K3 BULAN FEBRUARI

Bagi santri yang aktivitas/kegiatannya positif, akan terbaca dari tulisan yang ada, begitupun sebaliknya, hal baik yang terus musti diingatkan pada siswa adalah tidak diperbolehkan mencatat hal yang tak dilakukan, karena yang demikian akan terus menambah dosa atas perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai karakter.

Manfaat yang dirasakan dari kegiatan adalah:

  1. tertibnya kegiatan siswa yang senantiasa diisi dengan kegiatan-kegiatan positif
  2. etika dan estetika bersikap maupun bertindak oleh siswa dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat yang senantiasa terbiasa tanpa harus diingatkan
  3. berkembangnya kerangka berfikir dan berinovasi siswa yang tampak dalam menulis/menarasikan kegiatan membaca dan menulis
  4. menghasilkan karya/tulisan yang kontinu
  5. Terbentuknya nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerjakeras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab