Dampak perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan yang semakin cepat telah banyak memberikan perubahan besar terhadap sekolah maupun universitas di seluruh belahan benua. Semakin kita dapat menguasai teknologi maka kita senantiasa mengikuti perkembangan zaman. Akan tetapi, perkembangan teknologi ini tak selalu menciptakan tentang perkara yang dapat menghasilkan manfaat. Terkadang semua bergantung pada khalayak yang menggunakannya. Apabila diibaratkan sebuah pisau, teknologi dapat bermanfaat ketika digunakan sesuai dengan kebutuhan. Namun, akan menjadi boomerang ketika digunakan untuk sesuatu yang salah.
Sebagai seorang guru yang mengajar di Pondok Pesantren, tentu hal tersebut dapat menjadi suatu tantangan tersendiri. Di era digital saat ini, santri tak cukup apabila hanya dibekali dengan ilmu agama saja. Akan tetapi, perlu dibarengi dengan pengetahuan teknologi demi menghadapi kemajuan teknologi. Maka dari itu, santri seharusnya tidak hanya dibekali dengan pengetahuan tentang aqidah, akhlak, dan ibadah. Namun, perlu juga dibekali dengan ilmu pengetahuan umum sehingga diharapkan nantinya dapat menghasilkan santri yang selalu mengikuti perkembangan teknologi agar dapat terlibat dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
Peran apa saja yang perlu dilakukan oleh para santri dalam menghadapi kemajuan teknologi saat ini?
1. Belajar dengan Sungguh-Sungguh
Perkembangan teknologi masa kini tak dapat langsung diterima begitu saja, perlu adanya penyaringan karena selain memberikan banyak kemudahan bagi para pengguna. Namun, perkembangan teknologi juga nyatanya dapat memberikan efek negatif bagi para santri dan masyarakat. Dengan begitu, santri perlu bijak dalam menggunakan teknologi dan perlu dibarengi dengan pola pikir yang kritis. Artinya, santri harus mampu untuk memahami setiap fenomena-fenomena yang terjadi sehingga nantinya dapat melahirkan berbagai pemikiran dan solusi yang efektif dari permasalahan yang ada. Oleh karena itu, santri sewajibnya harus terus belajar dengan sungguh-sungguh sembari mengikuti perkembangan teknologi agar tidak tertinggal agar senantiasa nantinya dapat memberikan manfaat bagi lingkungan.
2. Menciptakan Inovasi
Rasanya kurang afdol jika ilmu yang telah didapatkan tak dapat diimplementasikan bagi lingkungan sekitar. Demi mengoptimalkan peranan santri dalam perkembangan teknologi. Hal yang perlu dilakukan santri selanjutnya adalah santri diharapkan mampu berperan untuk menciptakan atau menemukan berbagai terobosan-terobosan baru agar dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Tentu saja, hal ini dapat membuat para santri lebih berkembang dan lebih siap dalam menghadapi kemajuan teknologi. Sebagai contoh, santri dapat menciptakan berbagai konten edukasi untuk berdakwah sehingga pemanfaatan teknologi ini lebih terasa langsung kepada masyarakat melalui media sosial.
3. Teknologi sebagai Ajang Berdakwah
Melalui bekal ilmu agama yang telah didapatkan dari pesantren, santri memiliki peran yang sangat krusial dalam hal ini. Dimana perkembangan teknologi saat ini memungkinkan santri dapat berdakwah tak hanya secara langsung, namun dapat secara tak langsung melalui berbagai media atau sarana internet lainnya agar santri dapat semakin melek dengan teknologi dan tidak gaptek. Pemanfaatan teknologi untuk berdakwah ini menjadi senjata ampuh yang dapat memberikan wawasan kepada masyarakat melalui gagasan atau materi yang disampaikan oleh para santri. Dengan demikian, santri harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik sebab hal tersebut merupakan salah satu kunci sukses dalam menjalin kehidupan bermasyarakat.
Dapat dibayangkan, apabila seluruh santri di dunia ini, khususnya di Indonesia dapat memainkan perannya dengan baik dalam menghadapi kemajuan teknologi. Tentu saja, hal tersebut akan sangat berpengaruh salah satunya pada penggunaan teknologi ke arah yang bermanfaat dan diharapkan dapat mengurangi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Manfaat Teknologi dalam Dunia Pendidikan
Kemajuan Teknologi dalam Dunia Pendidikan haruslah dapat menjadi media untuk memaksimalkan santri sebagai peserta didik dalam mengembangkan ilmu yang ia miliki. Dengan demikian, santri sebagai produk pesantren haruslah mulai belajar hal-hal baru utamanya teknologi. Karena dapat kita definisikan bahwa, santri hari ini bukan hanya santri yang fasih berbahasa Arab ataupun pandai membaca kitab kuning, namun gagap teknologi. Bukan pula mereka yang hanya paham ilmu ulama salaf tanpa tahu ilmu ulama kholaf. Begitulah kurang lebihnya. Santri yang baik, harus sesuai tuntutan sosial. Mereka haruslah paham terhadap kenyataan, mengerti situasi kekinian, dapat menyelesaikan problem sosial dengan sikap arif dan dan berlandaskan hukum yang benar, tanpa terlepas dari tradisi yang dipegang oleh ulama terdahulu. Di sinilah peran pondok pesantren untuk mencetak santri yang diharapkan itu. Sudah waktunya pondok pesantren dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah santri menuntut ilmu, memperluas ruang dawah pesantren dan mempertimbangkan efektivitas belajar. Karena dengan teknologi, ilmu pengetahuan dapat diserap atau disajikan tanpa batas. Kemajuan ini adalah angin segar bagi dunia pendidikan pesantren.
Setidaknya ada tiga hal positif pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan:
- pertama, sebagai alat pembelajaran. Bahan belajar dalam format digital memudahkan untuk dibaca dimanapun dan kapanpun tanpa batas, The network is the school.
- Kedua, sebagai sumber belajar. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung sangat cepat, mengharuskan proses yang cepat pula dalam belajar. Tanpa teknologi pemebelajaran yang up to date membutuhkan waktu yang lama.
- Ketiga, fasilitas pembantu pembelajaran. Dengan teknologi, seorang pengajar dapat memberikan ilustrasi berkaitan dengan materi yang disampaikan agar mudah diserap oleh peserta didik. Pelajar yang cerdas adalah hasil dari metode belajar yang tepat dan efektif.
Penggunaan Teknologi di Pesantren dalam Model pembelajaran efektif diperlukan oleh setiap lembaga pendidikan termasuk pesantren. Mau tidak mau teknologi perlu menjadi penunjang untuk memaksimalkan pembelajaran. Ambil contoh, jika tanpa teknologi santri membutuhkan paling tidak setengah jam untuk mencari satu tema dalam tiga jenis kitab, dengan bantuan teknologi seperti maktabah syamilah santri hanya membutuhkan sekitar lima menit. Peran teknologi dalam proses pembelajaran berkaitan pula dengan efesiansi waktu. Hal ini mendorong santri untuk tahu banyak hal tanpa membutuhkan waktu yang lama. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pesantren akan memberikan banyak kemudahan. Seperti flesibelitas program pendidikan, dakwah syiar Islam dan bahan kajian keilmuan yang dapat dibuat lebih menarik dan berkesan. Integrasi teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan di pesantren sebagaimana diungkapakan oleh pemerhati Information Communication Tekhnolgy (ICT) Budi Murtiyasa (2008) dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kemudahan dakwah di pesantren. Lain dari itu akan mendorong percepatan computer literacy pada masyarakat Indonesia.
Ponpes Al-Multazam Memaksimalkan Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
Pesantren adalah komunitas yang tidak sekadar tempat berkumpulnya santri. Interaksi antara kyai dan santri atau santri dan ustad merupakan satu transaksi pertukaran ide dan gagasan. Hal ini dapat dilihat dari tradisi pembelajaran pesantren yang disebut dengan mudzakaroh. Di sinilah perlunya Penggunaan Teknologi untuk memperluas cakupan pesantren sebagai media dakwah, bertukar ide dan gagasan dengan dunia luar yang ingin menjadikan pesantren sebagai tempat belajar. Penyajian keilmuan dalam versi digital adalah kulalitas lintas masa tanpa lapuk. Teknologi membantu menjaga keilmuan agar tetap utuh. Pesantren perlu memanfaatkan teknologi untuk memperluas cakrawala dakwah dan keilmuan Islam. Desain pesantren yang ramah teknologi adalah keniscayaan, mengingat diantara hal yang positif akan selalu hadir sisi negatif. Kini kesadaran berteknologi di pesantren masih minim. Beberapa pesantren seperti Ponpes Al-Multazam di Kuningan Jawa Barat telah mulai melakukan terobosan dengan memanfaatkan teknologi sebagai media belajar santri. Ini adalah teobosan positif.
Smart Classroom merupakan Kelas Digital dalam penamaan Pembelajaran di Ponpes Al-Multazam, yang merupakan suatu program pembelajaran yang megoptimalkan kemajuan teknologi yang ada, dimana guru dan santri menggunakan iPad sebagai alat belajar di kelas, bahkan orangtua juga bisa memantau perkembangan anak dalam hal belajarnya. Penggunaan iPad dalam kegiatan pembelajaran dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna bagi para santri. Pemilihan aplikasi yang tepat akan mendorong para guru selalu beriniovasi dalam mengajar dan bagi para santri menjadikan mereka melek teknologi dan memahami pembelajaran dengan tepat juga. Pengembangan Smart Classroom mempunyai kelebihan yaitu siswa tidak perlu lagi membawa beban berat buku pelajaran ke sekolah. Denga aplikasi dan e-modul yang ada di iPad, mereka dapat mengakses semua mata pelajaran di kelas. Bukan tidak mungkin nuansa keislaman ala pesantren di indonesia akan tanpak semarak jika gerakan serentak pesantren berteknologi sudah mulai digagas saat ini. Tentu kita tidak akan pernah lupa peran pesantren dalam memepertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).