Untuk membina generasi ini, dapat dimulai dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah. Salah satu materi dari pelajaran Fikih ini yaitu memberikan pembelajaran Memandikan Jenazah. Penerapan metode pembelajaran yang menarik akan membantu proses belajar mengajar menjadi sangat menyenangkan salah satunya menggunakan model contextual teaching. Sebagian besar siswa menyukai pembelajaran yang menarik dengan langsung praktik.
Usth. Irma Maelasari, S.Pd. selaku guru PAI menjelaskan mengenai tata cara memandikan jenazah sehingga ketika mereka berada di lingkungan masyarakat mampu mempraktekkannya.
“Ketika seseorang sudah dinyatakan positif meninggal, maka ada beberapa hal yang perlu disegerakan oleh keluarganya dalam mengurus jenazah tersebut, yaitu memandikan, mengkafani, menyalati dan menguburkan. Namun, kita juga perlu melakukan hal-hal berikut sebelum memandikan jenazah, diantaranya adalah memejamkan matanya dan memohonkan ampunan atas segala dosanya pada Allah SWT.” Tutur beliau ketika selesai mengajarkan materi di kelas. (29/1/2022)
Sebagai salah satu pengetahuan yang harus dikuasai oleh santri SMPIT Al-Multazam adalah cara memandikan jenazah atau mayit. Dalam praktek ini siswa dilatih mulai dari cara membawa mayat ketempat pemandian, cara melafazkan niat mandi mayat, cara membalikkan tubuh mayat, cara menyiramkan air ke tubuh mayat, cara mengeluarkan kotoran mayat, dan cara mengkafani mayat yang sudah dimandikan. Pembelajaran mengurus jenazah bukanlah perkara gampang, bahkan jika dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya akan kerepotan, karena banyak hal yang harus dipahami dan diperhatikan. Oleh karena itu praktek memandikan dan mengkafani jenazah di sekolah dengan menggunakan manekin agar benar dalam pelaksanaanya. Sehingga diharapkan dengan langsung di praktekan dapat mempermudah proses belajar mengajar. (ES)