SMPIT Al-Multazam Maniskidul (16/11) dalam mempersiapkan Penilaian Akhir Semester (PAS) santri SMPIT Al-Multazam kelas 7 angkatan Aztronomic mengikuti kegiatan training motivasi, selain itu mereka mengikuti dauroh PAI terlebih dahulu di Aula Ponpes Terpadu Al-Multazam.
Dauroh PAI diisi oleh Ustadzah Irma Melasari, beliau membahas tentang cermat dalam memahami menstruasi. Dalam pembahasan tersebut ada beberapa hal penting yang harus dipahami oleh santri diantaranya tentang pengertian haidh-istihadhah, pendapat 4 mazhab tentang batasan haidh, cara membedakan darah haidh dgn darah istihadhah, mitos dan fakta sseputar haidh, batas minimal dan maksimal waktu haidh, cara memastikan haidh telah berhenti dan tatacara bersuci dari haidh. Santri kelas 7 sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan tersebut.
Dengan kegiatan tersebut santri diharapkan paham tentang menstruasi dan bisa cermat dalam menghadapi permasalah haidh.
Setelah selesai mengikuti acara dauroh di aula, santri kelas 7 diarahkan ke lapangan serbaguna untuk mengikuti AMT, AMT tersebut diawali dengan Fun Games yang diisi oleh Kang HaGe kemudian dilanjut dengan pemberian materi atau motivasi dengan tema Menjadi Muslimah Berprestasi.
AMT bukan untuk menilai kepribadian para pesertanya, melainkan untuk membantu dalam mengembangkan motif berprestasi para pesertanya. Motif berprestasi yang dikembangkan oleh AMT adalah suatu dorongan dalam diri peserta yang membuatnya menjadi mencari kepuasan melalui usaha pencapaian yang sifatnya achieving.
Beliau menyampaikan “Menjadi seorang muslimah berprestasi harus fokus dalam belajar dan yakin terhadap apa yang dilakukan. Ketika kita menanam kebaikan maka akan panen kebaikan juga”.
Diceritakan dalam sebuah cerita tentang Elang dan burung gagak, kita bisa mencontoh elang yang tetap rendah hati dan tidak putus asa dalam melakukan segala hal. Sebuah pesan berantai berisi kisah sikap keteladanan, kebajikan dan kebijaksanaan dari seekor elang terhadap si hitam burung gagak. Bagaimana orang harus bijak dan baik, serta sabar dan ikhlas. Dengan keempatnya ia akan keluar sebagai pemenang.
Intinya fokuslah pada pencapaian prestasi yang diyakini sebagai kebenaran pada diri kita. Jangan pernah mempedulikan hal-hal kecil atau gangguan seperti cibiran, nyinyiran atau kebencian orang lain.
Tetaplah berjalan pada apa yang diyakini sebagai kebenaran. Capailah prestasi setinggi mungkin. Dan sang pembenci, akan mati dengan sendirinya.
Dari cerita yang disampaikan oleh kang HaGe harapannya santri bisa bersemangat dalam menghadapi Penilaian Akhir Semester.
Dengan training ini diharapkan peserta dapat menggali potensi dirinya, untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya sehingga tahu cara untuk memaksimalkan kekuatan yang dimilikinya dan meminimalkan kelemahannya agar menjadi pribadi yang berprestasi. Dengan prestasi diharapkan dapat meningkatkan semangat dalam belajar.