Dunia literasi bukan hanya bermuara pada dunia baca tulis semata. Namun, literasi memiliki arti yang luas yakni mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.
Hal tersebut yang mendasari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMPIT Al-Multazam melaksanakan kegiatan literasi pekanan. Senin, (20/2).
Dalam pelaksanaanya, setiap angkatan dibagi menjadi beberapa agenda yakni :
Kelas 7 menonton tayangan film Sahabat Rasulullah saw. yaitu Bilal bin Rabah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan contoh yang baik kepada santri tentang perilaku dan sopan santun yang dimiliki oleh Rasulullah Saw. Hasil yang didapatkan yaitu santri mampu memberikan ulasan terkait film yang sudah ditonton baik secara lisan dan tulisan.
Adapun kegiatan kelas 8 yaitu persiapan pementasan drama, kegiatan tersebut merupakan implementasi dari kegiatan sebelumnya yaitu “Workshop Teater” juga sebagai lanjutan dari pembelajaran bahasa Indonesia yang di mana santri mencoba mementaskan naskah drama yang telah ditulis.
Sedangkan kelas 9 yaitu menonton kompilasi contoh-contoh adab di pesantren yang di mana kegiatan tersebut merupakan bagian dari penguatan tim pembinaan sekolah SMPIT Al-Multazam terkait adab yang perlu dimiliki oleh santri terhadap guru, wali asrama, kakak kelas, teman sabaya, sampai pada bagaimana adab bertamu ke rumah ustadz/ustadzah.
“Seru filmnya, ceritanya tentang persaudaraan. Mengajarkan kita untuk sabar dalam menghadapi cobaan. Terus kita pun dapat belajar bagaimana mengambil sebuah keputusan.” Ucap salah satu santri kelas 9 saat ditanyai mengenai film tersebut.
Hasil akhir dari kegiatan ini diharapkan santri dapat memahami apa yang menjadi kebutuhannya. Karena, untuk menjadi orang bijak harus memahami kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya. Jika pemahaman ini sudah diketahui maka bagaimana mengatasinya itu adalah salah satu kemampuan literasi seseorang. Kemampuan berikutnya, jika seseorang sudah memahami kebutuhannya maka bagaimana ia menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Karena, akan menjadi percuma jika seseorang mampu mencari informasi untuk mengatasi persoalannya namun ia tak mampu menggunakannya.