PENGEMBANGAN MATERI AJAR TEKS LAPORAN

Judul Artikel: Pengembangan Materi Ajar Teks Laporan Hasil Observasi Kelas VII Smp Dengan Discovery Learning
Nama Penulis: Iis Jubaedah, M.Pd
Email: jubaedahiis63@gmail.com
Tanggal Pembuatan: 12 Maret 2021

Abstrak : Pengembangan materi ajar teks laporan hasil observasi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran teks laporan hasil observasi kelas VII SMP. Penelitian difokuskan pada pemahaman guru dan siswa terkait teks, materi, dan evaluasi pembelajaran teks laporan hasil observasi kelas VII SMP . Data dianalisis melalui tahapan transkripsi, klasifikasi, interpretasi, dan pengambilan kesimpulan. Dalam proses pembelajaran di kelas  adalah  guru sudah memahami teks laporan hasil observasi terkait struktur, tujuan, dan perbedaannya dengan teks deskripsi. Teks laporan hasil observasi  dianggap penting, kaitannya dengan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang melalui tahapan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Guru memfokuskan pada  pemahaman struktur, konsep, dan kaidah teks laporan hasil observasi.  identifikasi teks,analisis dan penilaian teks. Memahami ciri kebahasaan dan EYD, menulis teks laporan hasil observasi, mengomunikasikan hasil penulisan, penyuntingan teks laporan hasil observasi, dan reproduksi teks laporan hasil observasi. Guru juga menyampaikan materi pada aspek mendengarkan, membaca, berbicara, menulis, dan penguatan tata bahasa.

Kata Kunci: pelaksanaan pembelajaran, teks laporan hasil observasi

  1. PENDAHULUAN

Pembelajaran berbasis teks yang digaungkankan dalam kurikulum 2013 memungkinkan siswa sebagai pembelajar untuk mengenal berbagai macam teks, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menurut silabus mata pelajaran bahasa Indonesia, teks yang diajarkan di SMP untuk kelas 7 ada lima teks, yaitu teks hasil observasi, teks deskripsi, teks eksposisi, teks eksplanasi, dan teks cerpen. Sedangkan yang dijarkan di kelas 8 antara lain, teks cerita moral/fabel, teks biografi, teks prosedur, teks diskusi, dan teks ulasan. Ada empat teks yang diajarkan di kelas 9 antara lain teks eksemplum, teks tanggapan kritis, teks tantangan, dan teks rekaman percobaan.

Pembelajaran bahasa Indonesia yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan pembentukan pengetahuan keterampilan, dan sikap dalam diri peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum 2013 mengharuskan penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran, karena pendekatan saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang mengutamakan langkah-langkah spesifik menuju ke arah penarikan simpulan atau langkah-langkah yang dilakukan secara induktif. Kegiatan dimulai dari mengamati, dilanjutkan menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi/mengasosiasi, dan terakhir menyampaikan hasil yang merupakan penyimpulan hasil akhir dari tahap-tahap yang dilakukan sebelumnya. Dengan langkah-langkah tersebut di atas, akan terhindar pola pembelajaran siswa pasif, yaitu pola pembelajaran yang hanya mendengarkan penjelasan guru. Tetapi, dengan pendekatan saintifik akan tercipta pembelajaran yang mengharuskan peserta didik aktif, kreatif, dan inovatif. Jika sudah demikian, maka apa yang diperoleh oleh peserta didik akan bertahan lebih lama di dalam dirinya, karena mereka melakukan sendiri serta mengalaminya sendiri, dibandingkan dengan pengetahuan yang diperoleh hanya dengan cara mendengarkan penjelasan guru saja tanpa melakukan apa-apa.

  • METODE
Baca Juga :  HUT RI ke 78

Rangkaian langkah-langkah pendekatan saintifik dapat dipadukan dengan model-model pembelajaran yang langkah-langkahnya relevan. Hal ini dilakukan agar pembelajaran menjadi bervariasi dan tetap menarik sehingga tidak menimbulkan kejenuhan pada diri peserta didik. Model-model pembelajaran tersebut antara lain,model pembelajaran penemuan atau discovery learning, model pembelajaran berbasis masalah atau prolem based learning, dan model pembelajaran berbasis projek atau projeck based learning.

Discovery learning atau model pembelajaran penemuan mengutamakan peserta didik dapat membangun pengetahuan sendiri atau menemukan sendiri pengetahuan tanpa harus dijelaskan oleh guru. Dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator. Langkah-langkah model pembelajaran descovery learning : stimulation/stimulasi atau pemberian rangsangan, problem statemen atau pertanyaan/identifikasi masalah, data collection atau pengumpulan data, data prosessing atau pengolahan data, veryfication atau pembuktian, generalitation atau generalisasi atau penarikan kesimpulan.

Penerapan discovery learning dalam pembelajaran harus desesuaikan dengan kompetensi dasar (KD) yang akan diajarkan. Yang harus diingat bahwa tidak semua kompetensi dasar (KD) dapat menggunakan model pembelajaran ini.

Discovery learning lebih cocok digunakan dalam pembelajaran KD pengetahuan, seperti KD 3.1 memahami teks, KD 3.2 membedakan teks, KD 3.3 mengklasifikasi teks, KD 3.4 mengidentifikasi kekurangan teks. Walaupun dalam pembelajaran, KD-KD pengetahuan harus digabung dengan KD-KD keterampilan, seperti KD pengetahuan 3.1 memahami teks dengan KD keterampilan 4.1 menangkap makna teks, KD pengetahuan 3.2 membedakan teks dengan KD keterampilan 4.2 menulis teks, KD pengetahuan 3.3 mengklasifikasi teks dengan KD keterampilan 4.3 menelaah dan merevisi teks, dan KD pengetahuan 3.4 mengidentifikasi kekurangan teks dengan KD keterampilan 4.4 meringkas teks.Dengan demikian untuk KD-KD keterampilan dapat menggunakan model pembelajaran yang berbeda, yang sesuai dengan karakteristik KD tersebut.

  • HASIL & PEMBAHASAN

Tulisan ini akan memaparkan penerapan model discovery learning dalam pasangan kompetensi dasar (KD) 3.7,(KD) 4.7. dan (KD) 3.8. (KD) 4.8. yaitu memahami teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi merupakan teks dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang diajarakan pada kelas 7 semester ganjil. Tema pembelajaran ini adalah Cinta Lingkungan. Sebelumnya pendidik atau guru menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di dalam kompetensi dasar ini. Tujuan pertama, peserta didik dapat menentukan struktur teks laporan hasil observasi. Kedua, peserta didik dapat menentukan ciri-ciri kebahasaan yang menandai teks tersebut tergolong ke dalam teks laporan hasil observasi.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, pendidik mengaplikasikan model pembelajaran discovery learning yang sintaknya dimulai dari stimulation atau pemberian rangsangan. Pemberian rangsangan atau stimulation, pada pembelajaran ini dilakukan dengan cara peserta didik diberikan bacaan yang berbentuk puisi bertema lingkungan yang diperdengarkan melalui tape recorder. Setelah itu, peserta didik diajak bertanya jawab tentang isi puisi tersebut yang menggambarkan tentang keindahan lingkungan alam sebagai pengalaman penulis, sekaligus siswa diajak menganalisis sikap terhadap lingkungan yang tergambar di dalam puisi tersebut. Kemudian setelah itu, peserta didik disuruh membaca teks yang berjudul ‘Cinta Lingkungan Hidup’ yang terdapat di Buku Siswa Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Kelas 7.

Baca Juga :  Persiapan Menjadi Apple Teacher

Setelah peserta didik membaca teks yang berjudul ‘Lingkungan Hidup’, dilanjutkan pada langkah berikutnya yaitu problem statement atau pertanyaan untuk mengidentifikasi masalah. Pada tahap ini, peserta didik mengidentifikasi sebanyak-banyaknya informasi atau permasalahan yang ditemukan pada teks yang telah dibaca sebelumnya. Misalnya hal-hal yang berkaitan dengan struktur teks dan ciri bahasanya. Kemudian peserta didik memilih permasalahan tersebut sebagai bahan diskusi. Setelah peserta didik mendiskusikan permasalahan yang mereka pilih,kemudian mereka mengidentifikasi untuk kemudian merumuskannya ke dalam bentuk hipotesis atau jawaban sementara dari pertanyaan ‘Bagaimanakah struktur teks laporan hasil observasi? Apa ciri-ciri bahasa yang menunjukkan teks tersebut merupakan teks hasil observasi?’

Langkah berikutnya adalah data collection atau pengumpulan data. Pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada peserta didik secara berkelompok untuk mencari tahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan struktur teks hasil observasi dan ciri bahasanya, melalui kegiatan membaca literatur di perpustakaan atau browshing di internet sekolah. Bedasarkan data-data yang diperoleh melalui kegiatan membaca literature dan browshing, peserta didik mencoba menentukan struktur teks laporan hasil observasi dan ciri bahasanya. Mereka memperoleh informasi tentang struktur teks hasil observasi,yaitu 1) definisi umum, 2) deskripsi bagian, 3) deskripsi manfaat. Sedangkan ciri bahasanya, terdapat kata ‘merupakan/adalah’ untuk menandai definisi umum, kata selain itu, untuk deskripsi bagian atau jawaban dari pertanyaan apa saja, dan kata ‘manfaat/kegunaan’ untuk deskripsi manfaat.

Selanjutnya peserta didik secara bersama-sama dengan kelompoknya mencoba mengolah data atau informasi yang telah diperoleh dengan mengaitkan materi pembelajaran yang berupa teks laporan hasil observasi yang berjudul ‘Cinta Lingkungan’ yang telah dibaca pada tahap sebelumnya. Mereka menentukan bagian-bagian struktur teks laporan hasil obsevasi yang berjudul ‘Cinta Lingkungan’ dengan cara menganalis setiap paragraph berdasarkan ciri bahasanya. Akhirnya diperoleh hasil bahwa paragraf pertama merupakan bagian struktur definisi umum. Karena pada paragraf pertama ditemukan kata ‘adalah’ sebagai ciri bahasa dari bagian struktur yang berupa definisi umum. Kalimatnya berbunyi ‘Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik’dst. Pada paragraf kedua dan ketiga merupakan deskripsi bagian, karena pada kedua paragraf tersebut berisi penjelasan tentang bagian-bagian dari lingkungan hidup. Sedangkan paragraf keempat merupakan deskripsimanfaat, karena inti paragrafnya menjelaskan tentang manfaat lingkungan alam yang indah.Tahap ini dinamakan data prossesing/pengolahan data.

Baca Juga :  Penerimaan dan Penyaluran Hewan Qurban di Ponpes Al-Multazam Kuningan

Pada tahap verifikasi data atau verivication, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan pembuktian untuk menentukan konsep srtuktur teks hasil observasi dan ciri bahasanya. Dalam hal ini telah ditemukan konsep struktur teks laporan hasil observasi yaitu: definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat. Sedangkan ciri bahasanya: definisi umum, menggunakan kata adalah/merupakan(jawaban”apa”,deskripsi bagia menjelaskan bagian yang telah didefinisikan(apa saja”)deskripsi manfaat, menggunakan kata: manfaatnya, gunanya, fungsinya(“untuk apa”)

Pada tahap terakhir generalization atau generalisasi/menarik kesimpulan. Pada tahap ini guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran bahwa struktur teks laporan hasil observasi ada tiga, yaitu definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat. Sedangkan masing-masing bagian struktur memiliki ciri bahasa,definisi umum, menggunakan kata adalah / merupakan ( jawaban”apa”,deskripsi bagian menjelaskan bagian yang telah didefinisikan(apa saja”) deskripsi manfaat, menggunakan kata, manfaatnya, gunanya, fungsinya(“untuk apa”).

Pembelajaran dengan discovery learning telah selesai. Selanjutnya guru dan peserta didik mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dan yang harus diingat bahwa selama pembelajaran berlangsung guru memberikan penilaian sikap spiritual dan sosial dengan menggunakan lembar observasi.

  • SIMPULAN

Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan terhadap pelaksanaan pembelajaran teks laporan hasil observasi pada kelas VII SMP dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.

  1. Terkait pemahaman teks, guru sudah memahami teks sebagai sebuah konteks dan mengandung makna. Guru juga sudah memahami teks laporan hasil observasi kaitannya dengan struktur, tujuan, serta perbedaan teks laporan hasil observasi dengan teks deskripsi. Teks laporan hasil observasi juga dianggap penting kaitannya dalam implementasi pembelajaran saintifik. Hal berbeda terjadi pada pemahaman siswa terkait teks laporan hasil observasi. Siswa kelas VII tidak terpengaruh pemahaman awal mereka terkait konsep teks laporan
  2. Guru memfokuskan pada (1) pemahaman struktur, konsep, dan kaidah teks laporan hasil observasi, (2) identifikasi teks, (3) analisis dan penilaian teks, (4) memahami ciri kebahasaan dan EYD, (5) menulis teks laporan hasil observasi, (6) mengomunikasikan hasil penulisan, (7) penyuntingan teks laporan hasil observasi, dan (8) reproduksi teks laporan hasil observasi. Guru juga menyampaikan materi pada aspek mendengarkan, membaca, berbicara, menulis, dan penguatan tata bahasa.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2003. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kemendikbud. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.