Pendalaman Soal Literasi dan Numerasi Kelas VII (angkatan nominal)
Merdeka belajar adalah kebijakan besar dalam rangka mewujudkan transformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan mengganti Ujian Nasional (UN) diganti Asesmen Kompetensi. Asesmen nasional sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
Diterapkannya kebijakan ini merupakan penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan dan peningkatan sistem evaluasi pendidikan. Tujuan utamanya mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

Ajang Pengenalan Soal PTS Berbasis AKM untuk Santri kelas 7 angkatan Nominal membedah soal-soal literasi dan numerasi, sebagai persiapan menghadapi Penilaian Tengah Semester yang akan dilaksanakan minggu depan. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya untuk membiasakan santri mengerjakan soal-soal AKM yang cenderung HOTS.
Menjadi Mutiara atau Kerang Rebus?
Santri bisa memilih apakah kelak setelah lulus dari Pondok itu akan menjadi mutiara yang begitu berharga dan bernilai, atau hanya sekedar menjadi kerang rebus yang biasa saja. Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. Begitu pun pilihan untuk menjadi sebuah mutiara yang berharga itu, perlu proses dengan sikap sabar serta kuat menghadapi ujian.
“Sabar untuk menghadapi kerinduan kepada orang tua serta keluarga, sabar dengan proses pembelajaran yang padat dan ujian-ujian atau rutinitas lainnya yang monoton. Namun, jika saat ini santri berleha-leha, tidak disiplin, dan tidak maksimal dalam belajar maka sudah dapat dipastikan kelak setelah lulus dari pondok ini, santri akan menjadi santri kebanyakan yang biasa-biasa saja yang dapat diibartakan menjadi kerang rebus. Begitulah motivasi yang disampaikan guru yang sangat menyukai tanaman”. Tutur Usth. Nurhayati, S.Si ketika menyampaikan Training Motivasi kepada santri kelas 7 angkatan Nominal di Aula Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam. Senin, 7 Maret 2022.
Namun demikian, Usth. Nurhayati, S.Si mengingatkan, fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti dari pentingnya mata pelajaran. Karena justru dengan literasi dan numerasi ini membantu murid-murid untuk mempelajari bidang ilmu lain, terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bentuk angka atau kuantitatif.

Bagian lain dari Asesmen Nasional adalah Survei Karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosio emosional berupa pilar karakter untuk mencetak profil Pelajar Pancasila. Ada enam indikator profil Pelajar Pancasila yaitu berakhlak mulia, kreativitas, gotong royong, kebhinekaan global, bernalar kritis dan kemandirian. Dampak dari AKM diharapkan dapat memperbaiki budaya belajar, tidak ada dikotomi antara mata pelajaran UN dan mapel non UN, tidak ada mata pelajaran utama dan pelengkap, tidak ada percepatan materi atau bimbingan intensif serta meningkatkan proses pembelajaran. (ES)